Bos 222

Bekantan S Hitam

Tabang

Museum Mulawarmanr

Taman Gubangss

Beluluh

Pulau Kumala

Bukit Bangkiray Baruss

Ladayass

Kaltim Park

Statistik

Hit hari ini : 12
Total Hits : 1,855,180
Pengunjung Hari Ini : 12
Pengunjung Online : 1
Total pengunjung : 522,406

Flag Counter

Home Berita dan Artikel

Berita dan Artikel

 Alternatif Wisata Pantai Di Kukar

Inilah salah satu alternatif wisata pantai yang ada di Kabupaten Kutai Kartanegara. Pantai Tanah Merah yang terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara. Dengan suasana pantai yang alami bersama rindangnya pohon - pohon Pinus yang berjejer estetik, menambah keindahan pantai ini. Destinasi wisata yang pas bagi anda yang senang berekreasi bersama teman, kerabat dan keluarga. 
Dengan pemandangan khas pantai, suasana yang segar dibawah pohon-pohon pinus sembari menikmati makanan maupun cemilan yang tersedia dijual di area sekitar pantai menjadikan wisata pantai menjadi alternatif berlibur yang sangat tepat untuk melepas penat maupun menyegarkan pikiran. Pandemi mulai berakhir, saatnya refreshing dan jalan-jalan lagi untuk melepaskan letih dan jenuh. Jangan abai dan tetap patuhi protokol kesehatan, jaga diri dan kesehatan dimanapun kita berada. Salah satu objek wisata bahari dengan daya tarik potensial di Pantai Tanah Merah Samboja. Pantai ini memiliki bentang garis pantai yang panjang dengan karakteristik morfologi yang berbeda dibandingkan dengan kawasan pantai populer lain di sekitarnya. 
Pantai ini memiliki kondisi temperatur yang lebih sejuk dengan dominasi tutupan hutan pinus dan penyangga bakau pada batas daratan dan muara. Wisatawan cenderung memanfaatkan pantai untuk kegiatan perkemahan yang tentu saja menjadi peluang masyarakat lokal dalam menyediakan fasilitas penunjang. Sekarang sudah ada penyediaan peta informasi wisata Pantai Tanah Merah yang mencakup informasi site plan pantai, sebaran zona, sebaran atraksi, dan sebaran fasilitas. Selain itu, disediakan pula papan informasi berupa himbauan untuk menjaga norma dan kelestarian lingkungan yang disebar di beberapa titik strategis pada kawasan Pantai. Peta wisata juga tersedia dalam bentuk database yang dapat ditampilkan pada media elektronik. 

 Beragam Ritual Adat Budaya Pesta Laut Samboja

Ritual adat budaya Pesta Laut, Melarung dan Berlimbur, kembali digelar Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar), bersama masyarakat Kecamatan Samboja, pada Sabtu (2/3/2024). Prosesi adat dalam rangkaian Pesta Laut "Pesisir Nusantara 2024" ini dihadiri ribuan masyarakat, termasuk Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin. Prosesi ritual adat telah digelar sejak 2018 oleh Pemkab Kukar, yang dirangkai dengan beragam kegiatan lainnya. Ritual Pesta Laut mempunyai makna yang mendalam terhadap rasa syukur atas limpahan rezeki, terutama yang berasal dari hasil tangkapan nelayan di laut. Setelah hasil tangkapan nelayan dilarungkan, ritual berlanjut dengan berlimbur, saling melempar air. 
Berlimbur untuk membersihkan para nelayan dengan menggunakan air. Harapannya, nelayan semakin diberikan kemudahan dalam mencari rezeki, dan terima kasih kepada Pemkab Kukar yang telah menggelar kegiatan sangat meriah. Wakil Bupati Kukar, Rendi Solihin takjub dengan antusias masyarakat hadir untuk bersama-sama melakukan ritual Pesta Laut. Bahkan, Rendi Solihin juga terlibat dalam ritual berlimbur bersama masyarakat. 
Rendi memastikan Pesta Laut akan digelar rutin setiap tahunnya, sebagai wujud dukungan Pemkab Kukar terhadap pelestarian kebudayaan nusantara. Tahun 2024 merupakan tahun yang kesekian kali pelaksanaannya yang sebelumnya pertama kali pada tahun 2018. Sejumlah artis top Tanah Air akan menghibur masyarakat, di antaranya Ghea Youbi, Caca Handika, hingga Guyon Waton. Selain parade musik, di lokasi kegiatan juga terdapat bazar UMKM.

 Rapat Kerja Ekraf Sinegrikan Ekonomi Kreatif Kaltim

Rapat Kerja Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif se Kalimantan Timur Sabtu (24/2/2024) di Kawasan Objek Wisata Langit Timur Desa Loa Ulung, Tenggarong Seberang. Rapat tersebut membahas rencana bantuan kepada daerah yang memiliki potensi unggulan di sektor pariwisata yang dihadiri oleh seluruh kepala Dinas Pariwisata se Kalimantan Timur beserta jajarannya. Kepala Dinas Pariwisata Kukar, H Slamet Hadiraharjo, mengatakan bahwa kegiatan Raker tahun ini diadakan di Kukar dengan tempat pelaksanaan di Langit Timur. Meskipun banyak objek wisata di Kukar, provinsi memilih Langit Timur untuk memperkenalkan potensi wisata kepada daerah lain.
Beliau mengusulkan bantuan untuk Kukar Festival Budaya Nusantara agar kegiatan yang sudah direncanakan Dispar Kukar tahun ini dapat terlaksana dengan baik, dengan dukungan pemerintah provinsi. Kepala Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara Dia menegaskan bahwa Kukar menjadi kiblat ekraf di Kaltim, diakui oleh Kementrian sebagai salah satu kabupaten/kota kreatif di Indonesia. Kukar sudah memiliki SK dari Bupati tentang Kekraf sejak 2019 dan telah memiliki gedung kreatif di Bundaran Tuah Himba yang diharapkan akan segera selesai.
Untuk mempertahankan keunggulan ini, Dispar Kukar perlu meningkatkannya, dengan melibatkan berbagai pihak seperti Dispora dan Disdikbud dalam kolaborasi untuk mendukung pengembangan subsektor unggulan, seperti film dan fotografi. Sementara itu Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata Kukar, Triyatma disela-sela acara Raker mengungkapkan harapan dari terselenggaranya Raker ini, agar seluruh kabupaten kota yang ada di Kaltim dapat bersinergi untuk membangun Ekraf Kaltim. Ekraf merupakan salah satu sektor yang berpotensi untuk meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat dan terimakasih kepada 10 kabupaten yang telah hadir pada Raker se-Kaltim ini.

 Ramah Tamah Raker Bidang Ekraf Se Kaltim Di Kukar

Plt. Asissten II Sekretariat Kabupaten (Setkab) Kutai Kartanegara (Kukar) Wiyono didampingi kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Slamet Hadiraharjo menghadiri malam ramah tamah Rapat Kerja (Raker) Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif se Kalimantan Timur, pada Jumat (23/2/2024) malam di halaman Planetarium Jagat Raya Tenggarong. Kehadiran Wiyono, selain memberi sambutan juga akan membuka Raker Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif se Kalimantan Timur yang akan dilaksanakan pada esok harinya (24/2/2024) di Taman Gubang Tenggarong Seberang yang dihadiri oleh seluruh kepala Dinas Pariwisata se Kalimantan Timur beserta jajarannya. Wiyono saat membacakan sambutan Bupati mengatakan, Sektor ekonomi kreatif merupakan salah satu sektor yang dapat menunjang perekonomian daerah dan masyarakat sekitar, sektor ini perlu pendampingan yang baik oleh dinas teknis terkait. 
Dinas Pariwisata merupakan rumah kedua bagi pelaku ekonomi kreatif termasuk menjadi mitra ekonomi kreatif untuk memudahkan kolaborasi dalam berkegiatan. Dengan adanya kegiatan Raker ini dapat menghasilkan program-program kerjanya dan saling berkolaborasi memajukan ekonomi kreatif di provinsi Kalimantan Timur. Sementara kepala Dinas Pariwisata Kukar Slamet Hadiraharjo dalam sambutannya mengatakan bangga sebagai tuan rumah penyelenggara raker ini, karena dapat memperkenalkan daerah kami khususnya Tenggarong supaya lebih dikenal banyak orang. 
Sejak 2019 hingga terpilih kembali di tahun 2021 Kukar khususnya Tenggarong menjadi kota kreatif, Kukar telah membentuk komite ekonomi kreatif di 15 kecamatan dari 20 kecamatan di Kukar untuk mendorong ekonomi setempat. Dalam sambutannya beliau mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Kukar telah mendukung program kerja Dispar melalui program Kukar Kaya Festival dan Kukar Kreatif Idaman.

 Wisata Persawahan Di Gubuk Semar Desa Badak Mekar

Desa Badak Mekar, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara ternyata menyimpan objek wisata indah dengan hamparan persawahan serta ditemani gemericik air kolam pemancingan ikan Nila. Objek wisata itu adalah Gubuk Semar. Diketahui, Objek wisata Gubuk Semar merupakan objek wisata yang masuk ke dalam 12 besar Anugerah Tempat Wisata Idaman (ATWI) tahun 2023. Persawahan yang berlokasi di Kilometer 45, jalan poros Samarinda-Bontang, memang tidak seperti pada umumnya, sebab telah disulap menjadi tempat wisata yang menarik. 
Bagi yang ingin berkunjung ke sana, wisatawan bisa merogoh kocek tarif masuk sebesar Rp 10 ribu per orang. Jika ingin menginap, terdapat 15 unit tenda jenis glamping dan camping ground yang bisa disewa. Harga sewa glamping berkisar Rp 350-400 ribu per malam. Sedangkan harga sewa camping ground berkisar Rp 100 – 200 ribu per malam, dengan dua jenis pilihan yang didasarkan pada kapasitas daya tampungnya. 
Objek Wisata baru di Kecamatan Muara Badak ini memadukan konsep modern dan tradisional, objek wisata ini menjadi daya tarik tersendiri dengan keunikannya. Nuansa yang masih asri disekelilingnya, dengan hamparan padi yang luas menjadi tempat untuk berfoto bagi pengunjung maupun wisatawan yang dating. Fasilitas-fasilitas pendukung sudah dilengkapi pihak objek wisata seperti toilet, tempat makan, hingga glamping yang bisa disewakan bagi pengunjung. untuk tarifnya yang terjangkau, kita sudah bisa menikmati indahnya suasana alam dengan konsep tradisional yang dipadukan dengan modern.

 Wisata Persawahan Di Gubuk Semar Desa Badak Mekar

Desa Badak Mekar, Muara Badak, Kabupaten Kutai Kartanegara ternyata menyimpan objek wisata indah dengan hamparan persawahan serta ditemani gemericik air kolam pemancingan ikan Nila. Objek wisata itu adalah Gubuk Semar. Diketahui, Objek wisata Gubuk Semar merupakan objek wisata yang masuk ke dalam 12 besar Anugerah Tempat Wisata Idaman (ATWI) tahun 2023. Persawahan yang berlokasi di Kilometer 45, jalan poros Samarinda-Bontang, memang tidak seperti pada umumnya, sebab telah disulap menjadi tempat wisata yang menarik. 
Bagi yang ingin berkunjung ke sana, wisatawan bisa merogoh kocek tarif masuk sebesar Rp 10 ribu per orang. Jika ingin menginap, terdapat 15 unit tenda jenis glamping dan camping ground yang bisa disewa. Harga sewa glamping berkisar Rp 350-400 ribu per malam. Sedangkan harga sewa camping ground berkisar Rp 100 – 200 ribu per malam, dengan dua jenis pilihan yang didasarkan pada kapasitas daya tampungnya. 
Objek Wisata baru di Kecamatan Muara Badak ini memadukan konsep modern dan tradisional, objek wisata ini menjadi daya tarik tersendiri dengan keunikannya. Nuansa yang masih asri disekelilingnya, dengan hamparan padi yang luas menjadi tempat untuk berfoto bagi pengunjung maupun wisatawan yang dating. Fasilitas-fasilitas pendukung sudah dilengkapi pihak objek wisata seperti toilet, tempat makan, hingga glamping yang bisa disewakan bagi pengunjung. untuk tarifnya yang terjangkau, kita sudah bisa menikmati indahnya suasana alam dengan konsep tradisional yang dipadukan dengan modern.

 Silsilah Kampung Martabak Kari Di Loa Tebu, Kukar

Di Loa Tebu, ada empat pedagang santapan berbahan dasar tepung terigu itu. Tiga di antaranya adalah Hajah Dijah, Hajah Noor, dan Haji Arbaen. Kedai milik Hajah Noor dan Haji Arbaen berjarak hanya beberapa meter dari kedai Hajah Dijah. Keberadaan mereka membuat Loa Tebu terkenal sebagai kampung martabak kari. Almarhum orangtua yang pertama kali membuat martabak dan bumbu kari di Loa Tebu, ungkap perempuan berdarah India dan Kutai itu. Saat diwawancari, Ibu Hajah Dijah didampingi putranya, Fauzi, 45 tahun. Fauzi lantas menceritakan sejarah keberadaan martabak kari di Loa Tebu. Sebermula dari kesulitan kakeknya, Maido Bin Poker, mencari kerja di tanah kelahirannya di India. Putus asa, pria kelahiran 1886 itu merantau ke Indonesia pada 1942 silam. Di negeri ini, ia menemui sahabatnya yang miliki pabrik lilin di Balikpapan, Kaltim. Maido bekerja di pabrik tersebut sebagai buruh.
Beberapa bulan kemudian, Maido berhenti bekerja. Hasil jerih payah menjadi buruh pabrik lilin, ia gunakan membuka rumah makan di Kelurahan Klandasan Ulu, Balikpapan Kota. Ia menjual nasi campur kari. Pelanggannya adalah buruh yang bekerja di pabrik lilin, tempat kerja Maido sebelumnya. “Beliau memang hobi memasak,” cerita Fauzi. Suatu hari pada 1944, Maido mendapat permintaan bantuan dari sahabatnya yang tinggal di Tenggarong, Abdullah. Ia diminta menjaga warung milik Abdullah di Loa Tebu. Gayung bersambut, Maido pindah ke Loa Tebu. Di sinilah, ia bertemu dengan pujaan hatinya, Hajah Encek Mastora. Pada tahun itu juga, Maido menikahi gadis pribumi itu.
Dari perkawainannya, Maido dan Hajah Encek dikaruniai delapan anak, salah satunya Hajah Dijah. Agar asap di dapur tetap bisa mengepul, Maido menjual martabak. Ilmu membuat martabak ia peroleh saat masih tinggal di India. Hajah Encek selalu setia menemani suaminya menjalankan usaha sampai akhir hayat memisahkan. “Kakek wafat pada 1968,” sebut Fauzi. Maido meninggalkan sejumlah warisan yang amat berarti bagi keturunannya, yaitu ilmu meracik martabak kari. Peninggalan yang lain adalah batu penggiling bumbu dan wajan yang dibawa Madio dari India. Hajah Dijah kemudian melanjutkan usaha ayahnya sampai hari ini. Ia dibantu anaknya, Fauzi. Hajah Dijah dan Fauzi tak hanya menjual martabak tapi juga bumbu mentah kari. Ada dua ukuran kemasan bumbu tersebut yakni 30 gram dan 500 gram. Kemasan tersebut diberi merek Bumbu Kari India. Bumbu racikan kari buatan Hajah Dijah amat disukai banyak orang.

 Sejarah Pangeran Noto Igomo Tenggarong

Perjalanan bangsa Indonesia tak akan pernah terlepas dari kontribusi para ulama. Mereka memainkan peran penting di berbagai lini kehidupan bangsa dan negara, mulai dari pendidik, pendakwah, pemberdaya ekonomi, hingga pemberi nasihat dan petuah kepada penguasa. Tenggarong Sebagai Kabupaten yang ada di Kalimantan Timur berperan dalam tonggak sejarah berdirinya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sebagai tempat berdiri pertama kalinya Kerajaan tertua yaitu Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura. Sejarah Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura mencatat, betapa para ulama itu berjasa besar dalam membangun peradaban. Terutama setelah kerajaan yang semula menganut Hindu ini beralih menjadi kesultanan besar yang berlandaskan Islam. Kutai memberikan kedudukan terhormat bagi ulama ini setidaknya terlihat dari posisi mereka sebagai penasihat sultan.
Salah satu wisata religi yang ada di Tenggarong yaitu Makam Kelambu Kuning. Makam ini merupakan bagian dalam sejarah Kesultanan di Indonesia yang paling sering dikunjungi wisatawan yang melakukan wisata religi sekaligus ziarah. Khususnya pada masa Kesultanan Kutai Kartanegara pemerintahan Aji Sultan Alimuddin tahun 1899-1910, dikenal ada seorang ulama yang menjadi kepercayaan Kesultanan Kutai Kartanegara. Ulama tersebut ialah Muhammad bin Yahya yang diberi gelar oleh Sultan kepadanya yaitu Pangeran Noto Igomo. Pangeran Noto Igomo pun menikah dengan putri Sultan Kutai setelah ia mengobati putrinya sampai sembuh. Dari pernikahnnya dengan Putri Sultan, Pangeran Noto Igomo dikaruniai enam anak laki-laki dan empat anak perempuan.
Tepatnya pada tanggal 26 Rabiul Awwal 1366 H atau 17 Februari 1947 M, Pangeran Noto Igomo meninggal dengan usia 103 tahun. Jasadnya dimakamkan di Pekuburan Jalan Gunung Gandek Tenggarong atau Makam Kelambu Kuning. Makamnya disandingkan dengan makam istrinya dan Sultan Alimuddin selaku mertuanya. Kedua ruangan makam tersebut dihiasi kain berwarna kuning pekat, maka dari itu dikenal dengan Makam Kelambu Kuning. Saat ini, makam bersejarah ini berada di Jalan A. Moh. Alimuddin, Melayu, Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Pengunjung yang berwisata ke Kota Tenggarong dianjurkan untuk berziarah di makam ini. Selain itu, kita akan mendapatkan pengetahuan mengenai Kesultanan Kutai Kartanegara.

 Tempat Bersantai Dan Bermain Anak Di Taman Ulin

Terletak Jl. Mawar Kelurahan Panji tepat dipusat kota Tenggarong, Taman Ulin Tenggarong menjadi destinasi nyaman untuk dikunjungi di Kutai Kartanegara. Pengunjung yang datang dapat bersantai sembari menikmati suasana destinasi yang bikin betah. Terlebih terdapat beragam fasilitas mumpuni yang menunjang kegiatan wisatawan. Berkunjung ke taman selalu menjadi pilihan menarik. Anda menjadi tidak perlu bepergian terlalu jauh untuk berlibur. Apalagi Taman Ulin terkenal dengan konsep sebuah wisata rekreasi yang menunjang kegiatan wisatawan yang datang di Tenggarong Kutai Kartanegara. Berlama-lama di destinasi di jamin bikin betah siapa pun yang datang. Wisata rekreasi dan hiburan ini paling cocok untuk menenangkan diri. Keindahan taman akan terasa sejuk di mata dan pikiran. Daya tarik utama dari Taman Ulin Tenggarong berada di konsep desain yang di terapkan. Terdapat beberapa bangunan yang nampak di desain dengan menarik. Belum lagi dipadukan dengan taman dengan berbagai macam tanaman hias yang nyaman untuk di pandang. Hal tersebut membuat nilai plus dalam keindahan taman. Terdapat pula tempat bersantai nyaman bagi pengunjung. Ada juga taman bermain untuk anak-anak. Tidak semua tempat wisata ramah untuk segala usia. Namun, berbeda dengan destinasi indah satu ini. Sebab ada pilihan fasilitas mumpuni yang mana dapat di akses untuk segala usia. 
Desain taman memang terbagi menjadi dua. Sebelah barat terdapat beragam gazebo untuk istirahat wisatawan. Protokol kesehatan harus tetap diterapkan selama berada disekitar area taman ulin demi menjaga kesehatan bersama. Melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) telah mengaudit Taman Pintar dan Taman Ulin di Kecamatan Tenggarong yang tujuannya agar kedua taman tersebut dapat tersertifikasi menjadi Ruang Bermain Ramah Anak (RBRA). Taman Ulin ini menjadi tempat yang nyaman pagi masyarakat sehingga layak disebut sebagai salah satu wisata rekreasi keluarga terlebih bakal tersertifikasi menjadi ruang bermain ramah anak.

 Nuansa Nyaman Di Danau Taman Gubang

Wisata lokal ini terletak di Dusun Kampung Kajang Desa Loa Ulung Tenggarong Seberang kabupaten Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. Wisata yang selalu hampir setiap hari ada pengunungnya terlebih saat libur akhir pekan ini menyajikan wisata gubang yang akan membuat kita menjadi ingin menikmatinya terus. Kebanyakan para pengunjung yang datang bukan hanya sudah pernah datang, tetapi ada yang sudah berkali-kali datang ke taman gubang kareana nuansa menaiki gubang di danau menikmati indah nan asrinya pemandangan menjadikan pengunjung betah dan ingin mengulangnya lagi.
Wisatawan asal Marangkayu, Nima beserta suami dan anaknya mengatakan sudah 2 kali kesini, suasana yang nyaman saat naik gubang. Nuansa yang nyaman menjadikan pengunjung maupun wisatawan betah, hal ini membuat pihak pengelola selalu memperbaharui fasilitas dan menambah beberapa spot maupun jualan sehingga pengunjung yang datang berapa kalipun tidak akan bosan. Terlebih semua fasilitas seperti wc umum, mushola, warung makanan berat atau ringan semuanya tersedia disini menjadikan Taman Gubang selalu diminati pengunung maupun wisatawan. 
Destinasi wisata yang terletak di Desa Loa Ulung, Kecamatan Tenggarong Seberang ini ditunjuk menjadi salah satu contoh wisata yang dapat berkontribusi bagi daerah, khususnya pajak dari pengelolaan pariwisata. Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Slamet Hadiraharjo, melalui Bidang Pengembangan Pariwisata, Kukar M Ridha Fatrianta mengatakan bahwa Taman Gubang merupakan salah satu wisata yang telah berkontribusi ke daerah. Dalam artian sejauh ini pengelolaan wisata tersebut sudah baik. Wisata Taman Gubang sampai dengan saat ini sudah berkontribusi untuk daerah, artinya mereka sejauh ini pengelolaan wisata sudah cukup baik. Dan termasuk wisata yang mendapat penghargaan pemberdayaan masyarakat dan lingkungan dari Dispar Kukar pada tahun 2023 lalu. Hal ini membuat wisata Taman Gubang terus berkembang dalam aspek pengelolaan, kebersihan, dan pemberdayaan masyarakat dan lingkungannya sehingga membuat pengunjung merasa nyaman.