Berita dan Artikel
Ramaikan Festival Kuda Lumping 2023
![]() |
Launching Objek Wisata Bukit Mahoni
![]() ![]() |
Festival Nutuq Bahapm Kembali Hadir
![]() ![]() |
Alternatif Wisata Pantai Di Kukar
![]() ![]() |
Agrowisata Terbaru Di Muara Badak
![]() ![]() |
Pemandangan Indah Di Langit Timur
![]() ![]() |
Berlibur Di Pantai Pemedas
![]() ![]() |
Kapal Wisata Muara Pelangi Muara Muntai
![]() ![]() |
Titik Nol Khatulistiwa Di Marangkayu.
![]() ![]() |
Titik Nol Khatulistiwa Di Marangkayu
Tugu Khatulistiwa Santan Ulu atau Tugu Equator Santan Ulu Kecamatan Marangkayu adalah sebuah tugu penanda garis imajiner khatulistiwa yang berlokasi di atas bukit yang tidak jauh dari pinggir jalan raya Bontang - Samarinda KM25 Santan Ulu Kabupaten Kutai Kartanegara Provinsi Kalimantan Timur. Disini juga digambarkan peta bumi dengan garis katulistiwa berwarna merah. Garis ini mempertegas kalau itu adalah garis tengah bumi sesungguhnya. Letak garis merah ini persis disebelah tempat parkir. Selain di tempat parkir, di jalan raya yang menghubungkan Samarinda dan Bontang juga digambarkan peta yang sama. Garis merah juga dibuat membelah peta tersebut untuk mempertegas garis tengah bumi. Jadi jika kita melintas di jalan tersebut, kita akan sadar bahwa telah melewati garis tengah bumi menuju belahan bumi yang lain.di bawah tugu terdapat beberapa tanda yang menunjukkan jarak ke kota-kota besar yang ada di dunia seperti jarak dari tugu ini ke Jakarta, Singapura, bahkan jarak ke Washington tertulis disini. Sebuah prasasti peresmian juga terdapat di bagian bawah bangunan. Dari atas bangunan ini kita bisa menikmati hijaunya pepohonan yang ada di sekeliling terhampar luas. Jalan poros Bontang-Samarinda juga terlihat berkelok naik turun terlihat dari sini.
Di desa Santan Ulu ini kita dapat menikmati fenomena hari tanpa bayangan. Secara ilmiah hari tanpa bayangan sebagai Transit Utama yakni saat matahari berada di titik Zenith sebuah tempat atau biasa di sebut titik kulminasi Jika di sebuah tempat tersebut terjadi hari tanpa bayangan maka matahari tengah singgah tepat di titik atas wilayah tersebut. Fenomena tersebut memang tak pengaruh apa-apa akan tetapi di Indonesia hanya terjadi di beberapa tempat yang dilalui garis khatulistiwa yang salah satunya berada di tempat itu. Titik kulminasi matahari atau Ekinoks, terjadi setahun dua kali tepatnya pada tanggal 21-23 Maret dan 21-24 September. |