Berita dan Artikel
Pesta Langit Malam Berhasil Memecahan Rekor Museum Rekor Indonesia
|
Festival Film Pendek Bertajuk "Kawa Haq Movie Fest II 2013
|
Jadwal Acara Festival Kota Raja Ke 231
Jelang Acara Kamiskat Day
|
HARI KEDUA WORKSHOP KUKAR FASHION ART CARNIVAL 2013
Workshop I Kukar Fashion Art Carnival memasuki hari kedua dimana para Instruktur dari JFC menyampaikan materi-materi yang berhubungan dengan carnival sekaligus melaksanakan praktek langsung kepada para peserta. Nantinya diharapkan setelah mengikuti workshop para peserta akan mempunyai keahlian dan kreatifitas untuk membuat kostum mereka sendiri sekaligus memperagakannya pada Carnival On The Street nantinya. Setelah pada hari pertama peserta telah menerima materi berupa general Preview Carnival yaitu pengetahuan tentang sejarah carnival, Fashion Knowledge yaitu Pembelajaran tentang basic fashion design dan costume theory, Workshop Fashion Design yaitu praktek design personal costume peserta dan Fashion Runway & Dance yaitu Pengenalan basic fashion runway, ekspesi dan dance. Pada hari kedua materi difokuskan pada workshop costume yaitu praktek costume produksi, pengenalan tekhnik, konstruksi, maupun detil. Kemudian pengenalan basic kontruksi kostum (belian,orchid,seraung), pengenalan konstruksi bagian kepala ,bahu, pinggang dan punggung. Serta pengenalan pengembangan detail kostum berdasarkan tema dan inspirasi. Dan diakhiri dengan pendalaman materi runway, ekspresi,dan dance. |
PENCANANGAN GERAKAN KABUPATEN SEHAT 2015
|
PEMBUKAAN WORKSHOP I KUKAR FASHION ART CARNIVAL
Rangkaian kegiatan Festival Kota Raja 2013 sudah dimulai, ditandai dengan kegiatan Workshop IKukar Fashion Art Carnival (KFAC)yang dilaksanakan di Pendopo Wakil Bupati Kutai Kartanegara, Senin, 23 September 2013. Ketua Panitia KFAC 2013, Drs. Triyatma dalam laporan sekaligus sambutannya menyampaikan ucapan terimakasih atas partisipasi para peserta workshop. “Peserta workshop tahun ini mencapai 123 orang, terdiri dari Sekolah Menengah Umum, Sekolah Menengah Kejuruan, Salon dan masyakat umum serta peserta dari luar kabupaten yaitu dari Samarinda dan Balikpapan” ujarnya. “Tema dari Kukar Fashion Art Carnival tahun ini adalah The Magic of Kutai Kartanegara dengan mengusung 3 (tiga) sub tema yaitu Anggrek, Seraung dan Belian yang mengangkat tema pesona budaya dan alam” lanjutnya Tahun ini seperti juga tahun kemarin Jember Fashion Carnaval (JFC) menjadi konsultan dalam kegiatan workshop Kukar Fashion Art Carnival. Hendi dari JFC menyampaikan “JFC akan selalu mensupport apapun untuk kemajuan KFAC dan kesuksesan KFAC yang merupakan rangkaian dari kegiatan Festival Kota Raja”. Ia juga mempertegas bahwa tambang yang tidak akan pernah habis adalah tambang kreatifitas karena dalam kegiatan ini yang diperlukan adalah kreatifitas tinggi. JFC akan membantu dan membimbing KFAC untuk mencapai kesuksesan sampai ke level internasional. Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dra Sri Wahyuni, MPP dalam sambutannya sekaligus membuka kegiatan workshop KFAC menyampaikan “Atas nama Pemkab Kutai Kartanegara menyampaikan terimakasih kepada JFC yang berkenan hadir kembali untuk menjadi Konsultan KFAC dan juga apresiasi kepada rekan-rekan calon-calon bintang KFAC 2013. Beliau juga menyampaikan bahwa pelaksanaan KFAC ini tidak lepas dari rangkaian Festival Kota Raja yang tahun ini merupakan tahun kedua. “Festival Kota Raja dirancang secara khusus untuk memperingati hari jadi Kota Tenggarong dan bahwa Tenggarong identic dengan sebutan Kota Raja” imbuhnya. Festival Kota Raja diisi dengan kegiatan budaya, kreatifitas komunitas sampai dengan kegiatan yang berbentuk kepedulian terhadap lingkungan. Kukar Fashion Art Carnival merupakan salah satu ikon dari Festival Kota Raja yang menyedot perhatian public yang luar biasa pada tahun 2012 lalu, dan diharapkan tahun ini akan lebih meriah lagi dengan tema yang baru dan peserta yang lebih banyak “ Selamat datang di dunia Kukar Fashion Art Carnival” ucapnya kepada para peserta workshop yang langsung disambut dengan tepukan tangan para peserta workshop. Di awal kegiatan workshop ditampilkan 3 talent dari JFC yang mengenakan kostum dengan tema Anggrek, Belian dan Seraung. Mereka tampil dengan penampilan yang atraktif dengan desain kostum yang menarik membuat para peserta workshop menjadi semangat untuk terus mengikuti kegiatan workshop sampai selesai dan mereka nantinya akan mengikuti show time pada tanggal 26 Oktober nanti. |
PEMILIHAN TERUNA DARA KUTAI KARTANEGARA 2013
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kutai Kartanegara kembali mengadakan Pemilihan Teruna Dara Kutai Kartanegara yang merupakan ajang pemilihan Duta Wisata Budaya Kutai Kartanegara yang dipersiapkan sebagai Duta Wisata Kutai Kartanegara. Pada tahun ini pelaksanaan Pemilihan Teruna Dara Kutai Kartanegara akan dilaksanakan pada tanggal 16 – 19 Oktober 2013. Pendaftaran dibuka pada Tanggal 3 September dan ditutup pada Tanggal 7 Oktober 2013. Untuk pendaftaran peserta dilaksanakan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, seleksi dan technical meeting pun nantinya akan dilaksanakan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang terletak di Komplek Perkantoran Bupati Kutai Kartanegara Gedung B lantai 3, Jl. Wolter Monginsidi, Tenggarong. Ibu Airin Susanti, Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat Wisata menyampaikan “Tahun ini pelaksanaan Grand Final Teruna Dara akan berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena akan dilaksanakan secara Outdoor, bertempat di Halaman Kantor Bupati Kutai Kartanegara”. Ujarnya. “Untuk tempat karantina dan pembekalan bagi para teruna dara akan diselenggarakan di Hotel Grand Elty. Para Finalis akan dikarantina selama 4 (empat) hari dan mendapatkan pembekalan mengenai kebudayaan dan pariwisata Kukar, public speaking, etika dan busana, interview dan adu bakat serta table manner”. Lanjutnya lagi. Total hadiah untuk pemilihan taruna dara tahun ini adalah 40 Juta Rupiah dengan penghargaan tambahan yang diberikan berupa trophy, piagam penghargaan dan hadiah dari sponsor, belum termasuk pajak dan pajak ditanggung pemenang. Bagi yang berminat untuk mengikuti pemilihan ini. Syarat-syaratnya adalah: 1. Usia minimal 16 tahun dan maksimal 24 tahun. 2. Tinggi Badan Teruna: minimal 165 cm dan Dara: minimal 160 cm. 3. Diutamakan menguasai Bahasa Inggris (lisan dan tulisan) 4. Menguasai salah satu kesenian dan kebudayaan daerah Kutai Kartanegara (tari, lagu daerah dll) 5. Menguasai pengetahuan umum, kepariwisataan dan kepribadian 6. Berpenampilan menarik, ramah dan berkelakuan baik. 7. Mengumpulkan photo close up dan seluruh badan ukuran 4R latar putih 8. Bebas dari narkoba 9. Mengisi formulir pendaftaran dan mengembalikan kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Kutai Kartanegara, cq. Bidang Pemasaran (Seksi Pemberdayan Masyarakat Wisata) Komplek Perkantoran Bupati Kutai Kartanegara Gedung B lantai 3, Jl. Wolter Monginsidi, Tenggarong. Contact Person: 1. Ayu Rachmita : 0852 4723 3512 2. Aldi R : 0852 5053 8464 3. Yenny : 0813 9452 5468 |
POKDARWIS DI DESA SANGKULIMAN, KECAMATAN KOTA BANGUN
Pembentukan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) kembali dilaksanakan di Kab. Kutai Kartanegara. Kali ini dilaksanakan di Desa Sangkuliman, Kecamatan Kota Bangun. Kegiatan ini dibuka oleh Sri Wahyuni Kamis ( 29/8 ) lalu. Kelompok Sadar Wisata atau disingkat POKDARWIS merupakan kelompok swadaya dan swakarsa yang tumbuh dari, oleh dan untuk masyarakat serta bertujuan untuk meningkatkan pengembangan pariwisata daerah dan mensukseskan pembangunan pariwisata nasional. Dengan demikian kelompok sadar wisata merupakan kelompok yang tumbuh atas inisiatif dan kemauan serta kesadaran masyarakat sendiri guna ikut berpartisipasi aktif memelihara dan melestarikan berbagai obyek dan daya tarik wisata dalam rangka meningkatkan pembangunan kepariwisataan di daerah. Sri Wahyuni mengatakan, tujuan dilaksanakannya kegiatan ini dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia dan faktor – faktor penunjang lain untuk menjadikan Desa Sangkuliman menjadi salah satu desa wisata di Kutai Kartanegara sebagai salah satu desa yang memiliki desa wisata sehingga Desa Sangkuliman perlu di kelola secara mandiri dan partisipatif oleh masyarakatnya. Oleh karena itu, Desa Sangkuliman merupakan salah satu desa yang di prioritaskan untuk membentuk kelompok sadar wisata dan setelah dibentuk, Pemkab Kukar akan membina dan mereka akan membuat program – kerja dalam rangka menuju Desa Sangkuliman menjadi desa wisata dengan potensi desanya pesut mahakam. Sri Wahyuni berharap melalui sosialisasi ini, bisa menggugah dan partisipasi masyarakat bahwa ada potensi dalam diri mereka untuk digali agar Desa Sangkuliman menjadi desa wisata diantaranya mengaktifkan homestay, rumah – rumah makan kecil di desa, dan bagaimana kita menggali atraksi wisata yang bisa dinikmati oleh wisatawan yang datang ke Desa Sangkuliman. Diantaranya bagaimana cara memelihara keramba, bagaimana kehidupan masyarakat di pinggir sungai dan berbagai atraksi kehidupan masyarakat desa untuk dipertunjukan kepada wisatawan, ungkap Sri Wahyuni. Kemudian kepada masyarakat yang terpilih sebagai anggota pokdarwis diharapkan dapat memberikan masukan kepada aparat pemerintah untuk peningkatan pengembangan pariwisata daerah, membuat program kerja Pokdarwis dengan merujuk pilar pengembangan desa wisata, melaksanakan pertemuan reguler untuk menggali informsi dan evaluasi kegiatan yaitu memetakan potensi dan karakteristik khas desa wisata, menginventarisir kebutuhan pengembangan SDM pokdarwis, membuat program pelatihan peningkatan pelayanan usaha jasa pariwisata, membuat program sosialisasi sapta pesona desa wisata melalui rembug desa, dialog dan lain - lain, menginventarisir ketersediaan dan kebutuhan sarana dan prasarana desa wisata. |
POKDARWIS DI DESA SUMBER SARI KEC. LOA KULU
Setelah sebelumnya melaksanakan kegiatan Pokdarwis di Kecamatan Marang Kayu dan Kecamatan Kota Bangun, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata kembali melakukan sosialisasi dan pembentukan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) di Desa Sumber Sari Kecamatan Loa Kulu Kutai Kartanegara, Rabu (28/08). Hal yang menarik dari sosialisasi kali ini adalah adanya atraksi Kuda Lumping yang digelar di tengah-tengah rangkaian sosialisasi yang dihadiri Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Drs. Witontro, Anggota DPRD Siswo Cahyo serta narasumber dari Provinsi Kaltim M. Fauzan Noor. Kabid Pemasaran dan Promosi Witontro mengatakan tujuan dari sosialisasi dan pembentukan Pokdarwis adalah untuk memberdayakan sumber daya manusia yang terdapat di sekitar objek dan daya tarik wisata untuk dapat menjadi tenaga yang produktif serta dapat membuka lapangan kerja baru di bidang pariwisata. Menurutnya, Pokdarwis merupakan suatu elemen sosial sebagai penggerak utama masyarakat mendukung kebi-jaksanaan pengembangan kepariwisa-taan di lingkungan tempat tinggalnya dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan umum. Pokdarwis ini juga membantu pe-merintah dalam mewujudkan sapta pesona dalam kehidupan sehari-hari untuk menjaga citra baik kepariwisa-taan daerah khususnya dan kepariwi-sataan Indonesia pada umumnya. Anggota DPRD Siswo Cahyo mengatakan perlu diketahui banyak warga di Kukar terlebih lagi pemuda-pemuda yang punya potensi ternyata hanya direkrut sebagai pekerja kasar di perusahaan-perusahaan tetapi sudah bangga. Masyarakat banyak tak memikirkan dampak lingkungan kedepannya lima tahun kedepan sampai 20 tahun kedepan. Dengan adanya sosialisasi Pokdarwis diharapkan desa sumber sari menjadi salah satu desa wisata di Kukar. Diharapkan dengan sosialisasi ini bisa mengetahui potensi yang ada di Desa Sumber Sari dan bagaimana cara pengelolaannya agar bisa dijadikan objek wisata yang profesional. |